Efek
pembebanan itu adalah akibat dari proses pengukuran oleh alat ukur Ammeter dan
voltmeter yang menyebabkan berkurangnya nilai arus yag mengalir pada sebuah
rangkaian tersebut. Karena arus yang mengalir pada rangkaian terbagi oleh nilai
tahanan pada alat ukur tersebut sehingga energi atau arus pada tahanan
digunakan untuk mengoperasikan alat ukur tersebut.
Sehingga
hasil pengukuran yang dilakukan berbeda dengan cara hasil perhitungan
teoritisnya. Jika mengukur sebuah tegangan semakin besar nilai tahanan yang
dimiliki alat ukur tesebut, semakin kecil energi yang diambil oleh alat ukur
sehingga hasil pengukuran mendekati realnya. Jika terjadi kesalahan maka dapat
melakukan kompensasi terhadap kesalahan itu, maka tingkat errornya semakin
kecil.
Jika
mengukur arus yang mengalir , alat ukur yang digunakan adalah ampermeter. Pada
pengukurannya ampermeter dipasang secara seri pada rangkaian sehingga
bertambahnya nilai tahanan seri pada rangkaian tersebut. Untuk mendapatkan
hasil pengukuran ampermeter yang baik yaitu ampermeter yang memiliki nilai
tahanan yang kecil atau maksimal 0. karna arus yang mengalir pada rangkaian
resistancenya kecil atau nilai tahanannya kecil, maka pembacaaan pada ampermeter
dapat mendekati realnya
Dalam
hasil pengukuran kita perlu mengetahui berapa nilai arus, nilai tegangan dan
berapa nilai tahanannya dari suatu rangkaian tersebut. Oleh karena itu ketika
dalam pengukuran seharusnya dapat kita ketahui berapa nilai hambatan yang ada
pada alat ukur tersebut. Jadi ketika energi yang digunakan pada alat ukur
tersebut dapat diketahui dengan mengetahui besar efek pembebanan tersebut.
Hasil pengukuran mendekati realnya dan dapat melakukan kompensasi terhadap
kesalahan itu , maka error kesalahan yang dihasilkan semakin kecil. Sehingga
dapat diketahui jenis multimeter yang baik untuk digunakan.
Efek
dari nilai resistansi dalam, untuk hasil pengukuran voltmeter adalah jika nilai
resistansinya besar terhadap range yang digunakan maka persentase kesalahan
yang dihasilkan akan kecil dan semakin besar tahanan dalam voltmeter arus yang
masuk ke alat ukur semakin kecil. Sehingga efek pembebanan yang dihasilkan
semakin kecil. Efek pembebanan pada ammeter semakin kecil nilai tahanan dalam
ammeter atau maksimal nol pada suatu rangakaian yang terpasang seri . Maka
persen kesalahan yang dihasilkan akan kecil karena nilai arus yang mengalir
pada nilai tahanan kecil, maka pembacaan pada alat ukur ammeter dapat mendekati
realnya.
PEMBUATAN
ALAT UKUR ARUS SEARAH
A. Galvanometer
Istilah
galvanometer diambil dari seorang yang bernama Luivi Galvani. Penggunaan
galvanometer yang pertama kali dilaporkan oleh Johann Schweigger dari
Universitas Halle di Nurremberg pada 18 september 1820. Andre-Marie Ampere
adalah seorang yang memberi kontribusi dalam mengembangkan galvanometer.
Galvanometer pada umumnya dipakai untuk penunjuk analog arus searah, dimana
arus yang diukur merupakan arus-arus kecil misalnya yang diperoleh pada
pengukuran fluks magnet.
Galvanometer
suspensi adalah jenis alat ukur yang merupakan cikal bakal atau dasar dari
alat-alat ukur arus searah yang menggunakan kumparan gerak (moving coil) bagi
sebagian besar alat-alat ukur arus searah yang digunakan hingga saat ini.
Konstruksi dan prinsip kerjanya adalah sebagai berikut sebuah kumparan dari
kawat halus digantungkan di dalam sebuah medan magnet permanen. Bila kumparan
dialiri arus listrik maka kumparan putar akan berputar di dalam medan magnet.
Kawat
gantungan tempat kumparan tersebut menggantung terbuat dari serabut halus yang
berfungsi sebagai pembawa arus listrik dari terminal ke kumparan gerak.
Keelastikannya
dapat membangkitkan suatu torsi yang arahnya berlawanan dengan arah putaran
kumparan hingga suatu saat gaya elektromagnetiknya terimbangi oleh torsi
mekanis dari kawat gantungan. Sebuah galvanometer suspensi, meskipun tidak
termasuk alat ukur yang dapat digunakan secara praktis dan portabel, namun
prinsip kerja dan konstruksinya sama dengan prinsip kerja dan konstruksi yang
digunakan pada alat ukur modern, yaitu berdasarkan prinsip kerja PMMC
(Permanent Magnet Moving Coil). Konstruksi utamanya terdiri atas kumparan yang
digantungkan pada daerah medan magnet dari sebuah magnet permanen yang
berbentuk ladam (tapal kuda). Kumparan gantung digantung sedemikian rupa
sehingga dapat berputar bebas di dalam.
Kedinamisan
dari suatu alat ukur adalah suatu karakteristik yang merujuk pada faktorfaktor
berikut :
a.
Respon atau tanggapannya. Faktor ini berbicara tentang cepat atau lambatnya
reaksi simpangan jarum terhadap perubahan besaran parameter yang sedang
diukurnya. Idealnya suatu alat ukur memiliki kecepatan respon yang tinggi.
b.
Overshoot. Faktor ini berbicara tentang besar kecilnya simpangan jarum dari
kedudukan yang seharusnya ditunjukkan pada saat digunakan mengukur suatu
parameter ukur. Overshoot dari sebuah alat ukur idealnya tidak terlalu besar.
c.
Redaman. Faktor ini menunjuk pada besar kecilnya redaman yaitu terjadi pada
alat ukur sebagai akibat adanya freksi yang terjadi pada komponen yang berputar
terhadap sumbunya. Sebuah alat ukur idealnya memiliki redaman yang rendah.
Sensitivitas
Galvanometer
Ada
empat konsep yang dapat digunakan untuk menyatakan sensitivitas galvanometer
(Galvanometer Sensitivity), yaitu :
1. Sensitivitas
Arus
Sensitivitas arus (Current Sensitivity)
ialah perbandingan diantara simpangan jarum penunjuk galvanometer terhadap arus
listrik yang menghasilkan simpangan tersebut. Besarnya arus listrik biasanya
dalam orde mikroampere (µA). Sedangkan besarnya simpangan dalam orde milimeter
(mm). Jadi untuk galvanometer yang tidak memiliki skala yang dikalibrasi dalam
orde milimeter, harus dikonfersi dulu ke dalam skala mili meter. Secara
matematis, sensitivitas arus dinyatakan dengan :
S1 = Sensitivitas arus dalam mm/µA
d = Simpangan
Galvanometer dalam mm
I = Arus pada
Galvanometer dalam µA
2.
Sensitivitas Tegangan
Sensitivitas tegangan
(Voltage Sensitivity), ialah perbandingan antara simpangan jarum penunjuk
galvanometer terhadap tegangan yang menghasilkan simpangan tersebut.
Sensitivitas tegangan dinyatakan dengan notasi matematis sebagai berikut :
SV = Sensitivitas
tegangan dalam mm/ mV
d = Simpangan Galvanometer
dalam mm
V = Arus
pada Galvanometer dalam mV
3.
Sensitivitas
Mega ohm
Sensitivitas
mega ohm (Megaohm Sensitivity), ialah besarnya resistansi mega ohm yang terhubung
seri dengan galvanometer (termasuk CDRX – Shunt-nya) untuk menghasilkan
simpangan jarum menunjuk galvanometer sebesar 1 bagian skala jika tegangannya
yang disatukan sebesar 1 Volt. Karena besarnya hambatan ekivalen dari galvanome
ter yang terhubung paralel dapat diabaikan bila dibandingkan dengan besarnya
tahanan mega ohm yang terhubung seri dengannya, maka arus yang masuk praktis
sama dengan 1/R µA dan menghasilkan simpangan satu bagian skala. Secara numeric
sensitivitas mega ohm sama dengan sensitivitas arus dan
dinyatakan sebagai
berikut :
SR =
Sensitivitas mega ohm dalam mm/ µA
D = Simpangan Galvanometer
dalam m
I = Arus pada Galvanometer
dalam µA
4.
Sensitivitas
Balistik
Konsep
lain sebagai tambahan adalah konsep Sensitivitas Balistik (Ballistic
Sensitivity) yang biasa digunakan pada Galvanometer Balistirk. Sensitivitas
Balistik adalah perbandingan antara simpangan maksimum dari jarum penunjuk
Galvanometer terhadap jumlah muatan listrik Q dari sebuah pulsa tunggal yang
menghasilkan simpangan tersebut. Sensitivitas Balistik dinyatakan dengan
formula berikut :
SQ = Sensitivitas
Balistik dalam mm/µC
d = Simpangan Galvanometer
dalam mm
Q = Besarnya muatan Listrik
dalam µC
B
Amperemeter
Kontruksi
sederhana dari amperemeter DC adalah jenis PMMC. Karena kumparan PMMC kecil dan
kemampuan hantar arusnya tebatas, maka hanya dapat dilalui oleh arus kecil
saja. Jika I yang besar akan diukur, maka sebagian arus dilewatkan pada tahanan
yang di pasang parallel dengan kumparan PMMC seperti pada gambar:
Rm
= tahanan kumparan
Rs
= tahanan yang dipasang parallel dengan kumparan
Im
= arus maksimum yang boleh lewat kumparan
I
= arus total yang diukur atau arus skala penuh
Vshunt = Vkumparan
Is
Rs = Im Rm
Karena
I = Is + Im
Sebuah
amperemeter yang mempunyai beberapa range pengukuran, maka beberapa tahanan shunt
dapat dipasang dengan konfigurasi berikut:
1.
Amperemeter rangkuman ganda (Multirange
Ammeter )
Rangkaian ini memiliki empat shunt yang
dihubungkan parallel terhadap alat ukur agar menghasilkan empat batas ukur yang
berbeda.
2. Shunt
Ayrton ( shunt Universal )
Rangkaian ini dapat mencegah
kemungkinan penggunaan alat ukur tanpa tahanan shunt sehingga memiliki
keuntungan yaitu nilai tahanan total yang lebih besar.
. D.. Voltmeter
Kontruksi
voltmeter dasar atau sederhana dari voltmeter DC adalah jenis PMMC. Voltmeter
digunakan untuk mengukur beda potensial antara 2 titik pada rangkaian. Untuk
membatasi arus yang melalui kumparan PMMC agar tidak melampaui harga I
maksimumnya, maka dipasang tahanan yang seri dengan kumparan dan disebut
tahanan multiplier seperti pada gambar:
Im
= arus maksimum yang boleh melewati kumparan
Rm
= tahanan kumparan
Rs
= tahanan seri / multiplier
V
= tegangan total yang diukur atau tegangan skala penuh sesuai dengan range
voltmeter.
V=
Im (Rs + Rm )
RS=V/Im-Rm
SEBAGAI
CONTOHNYA:
Sakelar lima posisi hanya membuat
sambungan dengan sebuah resistor pada setiap saat . Pada posisi bawah (penuh
kekanan) , ini membuat sambungan tanpa resistor seluruhnya, memenuhi sebuah
keadaan mati "off" . setiap ukuran resistornya merupakan jangkah ukur
penuh mandiri untuk sebuah voltmeter, semua berdasar pergerakan meter mandiri
(1 mA, 500 Ω). Sebuah hasil akhir adalah volt meter dengan empat jangkah skala
penuh pengukuran yang berbeda . tentu, untuk pantasnya, skala meter pergerakan
harus dilengkapi penandaan untuk setiap jangkah ukurnya yang bersambungan.
Perancangan secara pasti meter,
setiap nilai resistor ditentukan dengan cara yang sama, dengan diketahuinya
tegangan keseluruhannya, kemampuan pergerakan skala penuh, dan resistansi
pergerakan. Untuk sebuah volt meter dengan jangkah ukur 1 volt, 10 volt, 100
volt, dan 1000 volt, resistor pengali mengikutinya:
catatan resistor pengali yang
digunakan pada jangkah ini, dan seberapa ganjilnya ini. sangat tinggi seperti
sebuah 999.5 kΩ resistor presisi tidak didapat untuk komponen ini, perancangan
dibawah akan banyak mengunakan nilai resistor yang lebih umum.
Dengan beberapa pendekatan berturut
jangkah tegangan lebih tinggi, banyak resistor pengali ditekankan oleh sakelar
pemilih, untuk keperluan keseluruhan nilainya. sebagai contoh, saat jangkah
ukur sakelar pada posisi 1000 volt, kita menginginkan nilai keseluruhan
resistor pengali adalah 999.5 kΩ. dengan rancangan meter ini, secara pasti
dapat kita dapatkan:
RTotal
= R4 + R3 + R2 + R1
RTotal
= 900 kΩ + 90 kΩ + 9 kΩ + 500 Ω
RTotal
= 999.5 kΩ
. D.Efek
Pembebanan
1.
Voltmeter
Perhatikan rangkaian berikut:
mengukur ujung –ujung tahanan 50 kOhm untuk pengukuran ini tersedia dua
voltmeter
V1 mempunyai S = 1000 Ohm/V
V2 mempunyai S = 20000
Ohm/V
a.
Pembacaan voltmeter
b.
Kesalahan tiap pembacaan
Voltmeter 1 memiliki
tahanan 50 V x 1000 Ohm/V = 50 KOhm, pada rangkuman 50 V
V1 = 25 Kohm/125 Kohm x
150 V = 30 V
Voltmeter 2 meliki
tahanan 50 V x 20 Kohm/V = 1 Mohm, pada
rangkuman 50 V
V2 = 47,6 KOhm/147,6
Kohm x 150 V = 48,36 V
Kesalahan
pembacaan
V1
= (50 V – 30 V)/50 V x 100 % = 40 %
V2
= ( 50 V – 48,36 V)/50 V x 100 % = 3,28 %
Dari
contoh dapat dilihat bahwa voltmeter yang dipasang memberikan penunjukan harga
tegangan yang lebih rendah dari harga tegangan yang sebenarnya karena dengan
adanya voltmeter ini dihasilkan tahanan ekivalen yang lebih kecil dari pada
tahanan rangkaian sesungguhnya, efek ini disebut efek pembebanan.
1. Amperemeter
Efek pembebanan terjadi juga jika
kita mengunakan amperemeter.
E.TINDAKAN
YANG DILAKUKAN SAAT MENGGUNAKAN AMMETER DC&VOLTMETER DC
Tindakan
pencegahan yang harus DIPERHATIKAN dalam menggunakan ammeter DC adalah:
1. Karena
tahanan dalam (Rm) ammeter yang kecil, JANGAN sekali-kali memasang
ammeter paralel ke sumber tegangan, hal ini karena seolah-olah menghubung
singkatkan sumber tegangan, arus yang mengalir cukup besar dan akan merusakkan
kumparan alat ukur (bisa terbakar).
2. Perhatikan
POLARITAS alat ukur!. Polaritas yang terbalik akan menyebabkan defleksi yang
berlawanan dengan arah yang seharusnya, sehingga dapat merusakkan jarum
penunjuk alat ukur.
3. Apabila
menggunakan alat ukur RANGKUMAN ganda, mula-mula gunakan rangkuman yang paling
tinggi, kemudian diturunkan sampai memperoleh defleksi yang sesungguhnya. Untuk
memperoleh ketelitian pengukuran yang tinggi, gunakan rangkuman yang akan
menghasilkan pembacaan mendekati skala penuh!.
Tindakan pencegahan yang umum bila menggunakan sebuah
voltmeter adalah:
1. Periksa polaritas yang benar.
Polaritas yang salah (terbalik) menyebabkan voltmeter menyimpang kesumbat
mekanis dan ini dapat merusak jarum.
2. Hubungkan voltmeter paralel
terhadap rangkaian atau komponen yang akan diukur tegangannya.
3. Bila menggunakan rangkuman ganda,
gunakan selalu rangkuman tertinggi dan kemudian turunkan sampai diperoleh
pembacaan naik yang baik.
4. Selalu hati-hati terhadap efek
pembebanan. Efek ini dapat diperkecil dengan menggunakan rangkuman setinggi
mungkin (dan sensitivitas paling tinggi). Ketepatan pengukuran berkurang bila
penunjukan berada pada skala yang lebih rendah.
Casino site - Lucky Club
BalasHapusEnjoy online casino games such as slots, blackjack, roulette, baccarat, video poker luckyclub and video poker games! Find a top online casino site that offers